A Private War, merupakan sebuah film yang menceritakan bagaimana seorang jurnalis atau wartawan perang menjalankan profesinya. Film ini diangkat dari kisah nyata seorang jurnalis perang, Marie Colvin (Marie Catherine Colvin). Marie Colvin bekerja pada surat kabar Britania, The Sunday Times sejak tahun 1985.
Film ini diawali dari cerita Marie Colvin yang meliput perang saudara di Sri Lanka, yaitu melakukan wawancara dengan pemimpin kelompok pemberontak Macan Tamil. Di sana ia menjumpai bagaimana masyarakat sipil kelaparan dan banyak pula yang sakit namun tidak bisa melakukan apa-apa karena wilayahnya dikepung oleh Tentara Angkatan Darat Sri Lanka dan pemutusan pasokan makanan dan obat-obatan oleh pemerintah Sri Lanka. Di sinilah Marie Colvin kehilangan mata kirinya karena terkena ledakan granat Tentara Angkatan Darat Sri Lanka. Colvin diserang setelah meneriakkan "Journalist, Journalist!", dengan maksud agar tidak diserang, tetapi justru itu membuat Tentara Angkatan Darat Sri Lanka meluncurkan granat ke arahnya.
Di sepanjang film, Marie Colvin menunjukkan bagaimana penderitaannya mengalami gangguan tekanan pascatrauma, sebuah ganguan psikologis yang cukup serius. Dalam film digambarkan Marie sering bermimpi melihat mayat seorang anak perempuan yang berlumuran darah berada pada kasurnya. Marie juga seolah-olah melihat rekan wartawannya yang meninggal dalam perang.
Dalam film diceritakan juga bahwa Marie Colvin melakukan wawancara dengan Muammar Gaddafi untuk yang kedua kalinya.
Di akhir film Marie Colvin meninggal dunia karena terkena ledakan bom rakitan saat sedang meliput perang saudara di Suriah. Marie Colvin meninggal di Kota Homs yang sedang dalam kepungan tentara Suriah. Sebelum meninggal dunia, Colvin sempat mengirimkan laporannya dan di dalam laporan itu tertulis bagaimana kondisi penduduk sipil Suriah yang cukup memprihatinkan karena menjadi korban perang antara pemerintah Suriah yang dalam hal ini diwakili oleh tentaranya melawan kelompok teroris (perang saudara).
Begitulah singkat cerita dari A Private War. Kenapa film A Private War wajib ditonton?
A Private War adalah film yang membuka mata kita tentang bagaimana dampak buruk perang saudara di negara-negara Timur Tengah. Perang saudara yang dipicu oleh sekelompok penguasa yang memiliki kepentingan, telah menyebabkan korban jiwa, ketakutan, penyakit, dan penderitaan yang berkepanjangan bagi masyarakat sipil yang tak besalah. Film ini mengajarkan kepada kita bagaimana pentingnya kesatuan dan persatuan itu. Nah, apalagi di masa pemilu ini, film ini wajib untuk ditonton agar para pendukung paslon capres-cawapres itu kembali sadar bahwa pemilu bukan untuk memecah-belah bangsa ini. Tetapi pemilu hanya sebagai cara kita untuk berdemokrasi dengan baik.
Meskipun A Private War adalah film yang bagus dan wajib ditonton, bukan berarti tidak memiliki kekurangan. Kekurangan film A Private War adalah di plot atau alur ceritanya yang lompat-lompat, yang mungkin bagi sebagian orang ini cukup membingungkan dalam menangkap isi cerita film. Karena memang genre film ini adalah film biografi, butuh waktu durasi yang sangat panjang untuk menceritakan riwayat hidup seseorang. Sedangkan durasi film itu terbatas.
Namun, saya tetap menyarankan agar anda menonton film ini, bahkan saya berharap seluruh masyarakat Indonesia menonton film ini.
No comments
Post a Comment