LATEST POST
latest
Showing posts with label Sosial. Show all posts
Showing posts with label Sosial. Show all posts

Ulasan Film Sexy Killers "Rakyat Melawan Pengusaha dan Pemerintah"

Film Sexy Killers yang diunggah oleh Watchdoc Image melalui kanal youtubenya memperlihatkan sisi kelam negeri ini. Di sana, di pelosok dekat tempat tinggal orang-orang tak berdaya itu sedang dihancurkan perlahan-lahan. Di usir secara paksa atau dibunuh dengan cara yang cantik. Di sini, di tempat kita tinggal, kita sedang mengeluh ribuan kali setiap listrik padam.

Sebelum ada film Sexy Killers, kita mungkin tak pernah berpikir lebih jauh tentang asal-muasal energi listrik itu datang hingga ke rumah kita. Kita abai karena tak pernah melihat dan mendengar dari media-media nasional kondisi masyarakat di pelosok sana yang sedang menangis karena tanah, air, dan udaranya dirusak untuk memenuhi kebutuhan energi listrik kita. Dengan alasan untuk kepentingan bangsa dan negara, tanah, air  dan udara itu dirusak oleh segelintir orang-orang serakah yang ternyata juga bagian dari orang-orang yang duduk di singgahsana istana merdeka. Sementara, kita sibuk mengagumi lampu-lampu cantik yang menghiasi sudut-sudut kota kita. Kita sibuk memainkan karakter-karakter game di handphone kita.

Film Sexy Killers bagaikan air yang mengucur deras di tengah dahaga kita akan informasi yang lebih mengedepankan fakta dibanding sekedar gembar-gembor program-program pemerintah yang katanya berhasil itu. Sexy Killers telah menyadarkan kita tentang kelamnya proses penambangan energi di Indonesia. Sexy Killers juga membuat hati kita tersayat-sayat, sedih, dan kecewa, pemerintah yang seharusnya menjadi lembaga negara yang adil dan bijaksana menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi malah berpihak pada segelintir orang dengan alasan demi kepentingan bangsa dan negara. Jadi, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia hanyalah cita-cita bangsa Indonesia belaka. Cita-cita yang hanya terkristal dalam sila Pancasila dan UUD 1945, bukan di dalam tindakan dan budaya manusianya.

Sexy Killers, terlepas dari segala kontroversinya, adalah sebuah film yang menyuguhkan pemandangan yang membuat hati kita sedih. Dimana tanah-tanah di Provinsi Kalimantan Timur dikeruk dan dibiarkan menganga begitu saja setelah selesai penambangan batubaranya. Cekungan-cekungan bekas tambang itu ditinggalkan begitu saja tak terurus atau dikembalikan fungsinya oleh perusahaan tambang. Kolam-kolam bekas tambang itu kini menjadi pembunuh berantai yang tak ada habisnya. Tidak sedikit kolam bekas tambang itu menelan korban jiwa dalam jumlah yang tidak sedikit setiap tahunnya.

Sexy Killers memperlihatkan banyak sekali kolam-kolam bekas tambang batubara di Provinsi Kalimantan Timur yang lokasinya sangat dekat dengan pemukiman warga. Kolam bekas tambang itu kira-kira berjarak 100 meter saja dari pemukiman penduduk dengan luas mencapai dua kali bahkan lebih dibanding lapangan bola dan kedalaman lebih dari 35 meter.

Dekatnya lubang tambang dengan permukiman sebenarnya telah melanggar Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2012 Tentang Indikator Ramah Lingkungan untuk Usaha atau Kegiatan Penambangan Terbuka Batu bara minimal 500 meter. Namun, di film Sexy Killers digambarkan secara jelas, pemerintah daerah (pemda) sepertinya tak berdaya menghadapi perusahan-perusahaan tambang yang nakal itu. Bahkan, kebijakan-kebijakan pemda lebih banyak berpihak pada pengusaha dibanding berpihak pada rakyatnya. Alih-alih ingin memajukan ekonomi dan menyejahterakan rakyatnya melalui penyerapan tenaga kerja tambang, pemda malah membunuh secara perlahan-lahan rakyatnya sendiri melalui pengusaha tambang.

Sebuah adegan yang memilukan dan diambil dari kejadian nyata adalah ketika ibu-ibu meratapi kepergian anaknya yang mati tenggelam di dalam kolam tambang. Anak-anak yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa, justru harus meregang nyawa dibunuh oleh kolam bekas tambang yang tak terurus itu. Ironisnya, sebuah rekaman suara wawancara dengan gubernur Kaltim saat ditanya oleh kru Watchdoc Image tentang bagaimana tanggapan pemda soal kejadian itu dan langkah apa yang akan diambil oleh pemda agar kejadian itu tak terulang kembali di masa yang akan datang justru ditanggapi dengan tidak serius dan terkesan malah menjadi bahan bercanda. Rekaman itu memperdengarkan jawaban gubernur Kaltim yang menyatakan bahwa yang mati di kolam bekas tambang itu adalah nasib atau sudah takdirnya mati di situ.

Selanjutnya, dalam film Sexy Killers diperlihatkan kondisi pemukiman warga di sekitar lokasi tambang batubara. Air bersih semakin sulit, begitulah keluh warga sekitar tambang batubara. Rumah-rumah dan halaman retak, bahkan tidak sedikit rumah yang telah roboh. Lambat tapi pasti pemukiman itu nantinya akan ditinggalkan oleh penghuninya. Namun, entah bagaimana nasibnya, ganti rugi pun tak kunjung jelas. Sementara, dinding rumah-rumah mereka kian hari kian menganga, retak, dan sewaktu-waktu bisa jadi roboh menimpa penghuninya.


Berpindah dari lokasi penambangan batubara, film Sexy Killers mempertontonkan pada kita tongkang-tongkang pengangkut batubara yang ikut menyumbang kerusakan terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa. Taman Nasional Karimunjawa yang lokasinya berdekatan dengan jalur lalu lintas tongkang-tongkang pengangkut batubara, sering dijadikan sebagai tempat peristirahatan tongkang-tongkang itu.

Selanjutnya, Film Sexy Killers mempertontonkan bagaimana dampak negatif dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang bahan bakarnya menggunakan batubara bagi lingkungan sekitar. Polusi udara banyak dikeluhkan warga dan menjadi penyebab berbagai penyakit saluran pernapasan penduduk sekitar PLTU (meskipun belum ada penelitian yang lebih komperhensif). Kasus-kasus pembebasan lahan PLTU yang terkesan represif dari pihak pengusaha dan pemerintah setempat juga menjadi gambaran buruk betapa penindasan terhadap rakyat kecil itu terjadi di banyak penjuru negeri ini.

Sementara itu, dalam film Sexy Killers juga mempertontonkan kepada kita bahwa ada sebagian kecil warga Indonesia yang berusaha memanfaatkan energi alternatif dan tidak bergantung pada energi listrik yang asal-muasalnya dari bahan bakar fosil. Warga ini memanfaatkan cahaya matahari yang diubah menjadi energi listrik dengan solar cell untuk mencukupi kebutuhan listrik rumahnya. Memang, biaya produksi listrik dari solar cell ini jauh lebih mahal dibanding produksi listrik dari batubara. Tetapi, seandainya pemerintah berkomitmen untuk memberikan subsidi dan memberikan kredit dengan bunga ringan pada seluruh warganya yang ingin mandiri energi dengan memanfaatkan cahaya matahari, maka penambangan batubara dan PLTU bisa ditekan pertumbuhannya. Dampaknya, tidak akan ada kolam-kolam bekas tambang baru lagi di Pulau Kalimantan sana. Tidak akan ada lagi generasi bangsa kita yang terbunuh sia-sia oleh kerusakan yang kita biarkan merajalela. Tidak ada lagi penduduk yang mengeluh polusi udara, dan tak ada lagi petani dan nelayan yang dipaksa kehilangan lahan dan mata pencahariannya.

Begitulah cerita film Sexy Killers dan beberapa opini yang penulis tambahkan demi kebaikan artikel ini.

Akhir kata, penulis ingin menarik beberapa kesimpulan agar pesan moral dari sebuah film yang berjudul Sexy Killers ini dapat kita gunakan sebagai pelajaran dan pedoman hidup kita menuju ke kehidupan yang lebih baik. Namun, inti sari dari sebuah film tidak mungkin dapat kita terima, jika kita egois pada apa yang kita sebut sebagai prinsip hidup atau opini atau ilmu kita. Karena, tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Beginilah intisari itu. Pada dasarnya, pemanfaatan energi alternatif bisa mengancam keberlangsungan hidup perusahaan-perusahaan swasta yang menambang dan memproduksi listrik untuk kita. Sementara itu, pemerintah membutuhkan investor dalam rangka membuka ketersediaan lapangan kerja, pajak yang dibayarkan oleh perusahaan juga menjadi salah satu pendapatan negara melalui pajak. Itulah kenapa pembunuhan berantai ini akan selalu ada dan tak akan pernah berhenti, kecuali pemerintah melakukan tindakan-tindakan preventif. Energi alternatif matahari yang seharusnya bisa dikembangkan secara mandiri di setiap rumah penduduk juga sulit menjadi solusi utama mengatasi kebutuhan energi listrik di negeri ini. Selamanya, pertentangan rakyat melawan pengusaha dan pemerintah selalu ada. Mungkin dalam bentuk kasus-kasus yang lain, yang mana pemenangnya sudah pasti dapat kita pastikan adalah yang punya uang. Dan sesungguhnya yang berkuasa di negeri ini bukanlah siapa-siapa, bukan presiden atau pemerintah, tidak juga ketua DPR, tetapi dialah yang maha punya uang.

Sexy Killers Tidak Trending di Indonesia, Tetapi Trending di Singapore


Sexy Killers, sebuah film dokumenter yang diunggah di youtube channel Watchdoc Image telah membuka mata kita bahwa ternyata PR bangsa ini tidaklah sedikit. Membuka mata kita bagaimana penjajahan di atas bangsa sendiri itu nyata. Saat artikel ini ditulis, film Sexy Killers telah ditonton sebanyak 13,4 juta kali.

Meskipun film Sexy Killers menembus 13,4 juta kali ditonton hanya dalam waktu 3 hari, tetapi film ini tidak masuk dalam daftar trending pada Youtube Indonesia. Sungguh sangat aneh, kenapa ini bisa terjadi.
Aneh sungguh aneh, film Sexy Killers tidak trending di Youtube Indonesia tetapi trending di Youtube Singapore. Bahkan masuk di urutan trending ke-20. Seorang netizen Lucas Wong, berkomentar dalam video film dokumenter Sexy Killers itu, "#20 ON TRENDING d singapore.."

Banyak sekali netizen yang mempertanyakan kenapa film dokumenter Sexy Killers ini tidak masuk dalam daftar trending pada Youtube Indonesia. Berikut salah satu percakapan netizen-netizen yang geram karena film Sexy Killers tidak masuk trending Youtube Indoensia.
Ada di antara netizen yang beranggapan bahwa jika adsense tidak diaktifin, maka tidak akan masuk daftar trending. Dan masih banyak lagi netizen yang memiliki pendapat yang berbeda mengenai video ini kenapa tidak masuk dalam daftar trending. Sayangnya, semua pendapat itu terbantahkan, karena film Sexy Killers ini masuk dalam daftar trending #20 pada Youtube Singapore.

Ternyata Film Sexy Killers Tidak Masuk Youtube Trending Gara-gara ini

Baru saja publik digegerkan oleh kemunculan film dokumenter Sexy Killers. Tiga hari lalu, tepatnya tanggal 13 April 2019 film itu diunggah ke Youtube oleh Watchdoc Image, sebuah saluran di youtube dan sekaligus pembuat film dokumenter tersebut. Hanya dalam waktu tiga hari saja film dokumenter ini telah ditonton sebanyak 13,1 juta kali (saat artikel ini ditulis). Sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol untuk pembuatnya.

Anehnya, film dokumenter itu tidak masuk dalam list trending Youtube Indonesia. Ada apa? Pastinya anda bertanya-tanya, "Kenapa film Sexy Killers tidak menjadi Trending di Youtube?" Apakah ada pihak-pihak yang sengaja membayar atau memaksa Google atau Youtube agar tidak memasukkan film Sexy Killers itu dalam daftar trending Youtube Indonesia karena merasa dirugikan oleh konten film dokumenter tersebut? Mari kita bahas tuntas di sini. Lihat gambar screenshot daftar trending saat ini (17 April 2019 pukul 22.50) di bawah dan bandingkan dengan gambar screenshot di awal paragraf di atas.

Bagaimana mungkin video "PRANK !! LIMBAD BUKA SUARA AKHIRNYA - ZERO GRAVITY - SATU2nya ( NO CLICK BAIT )" yang sama-sama diupload 3 hari lalu dan baru ditonton 3,6 juta kali menjadi trending nomor 1?

Bisa-bisanya video "Nyusul Gempi ke Bali" yang sama-sama diupload 3 hari lalu dan baru ditonton 3,8 juta kali bisa trending nomor 3?

Sebenarnya ada apa ini? Ada yang berusaha menutup-nutupi fakta? Let's think smarter!

Padahal seharusnya yang masuk dalam list trending nomor 1 adalah "Sexy Killers", melihat pertumbuhan penontonnya yang begitu pesat dalam waktu 3 hari saja. Tetapi film Sexy Killers masuk trending pun tidak. Jangankan trending nomor 1, nomor 50 saja tidak. Why?

Mari kita bahas keganjilan ini berdasarkan penjelasan dari Google tentang bagaimana video-video itu bisa masuk dalam daftar trending. 

Pertama. Trending membantu penonton melihat apa yang sedang terjadi di YouTube dan di seluruh dunia. Beberapa tren bisa diprediksi, misalnya seperti lagu baru dari artis populer atau cuplikan video baru. Namun, beberapa di antaranya tidak bisa diduga, misalnya saja video yang tiba-tiba viral. Trending bertujuan untuk menampilkan video yang akan disukai oleh banyak penonton. Mari kita bandingkan mana yang lebih banyak disukai penonton, lihat gambar di bawah ini.


 Sexy Killers 694 rb likes VS Prank !! Limbad 181 rb likes. Jadi, mana yang seharusnya trending?

Kedua. Di antara banyak video baru yang bagus di YouTube pada hari tertentu, hanya sejumlah video tertentu saja yang bisa muncul di Trending. Tujuan Trending adalah menampilkan video yang:
  • Dianggap menarik oleh cakupan penonton yang luas
  • Tidak menyesatkan, bersifat clickbait, atau sensasional
  • Menangkap luas apa yang sedang terjadi di YouTube dan di seluruh dunia
  • Idealnya, video yang mengejutkan atau benar-benar baru
Dari poin-poin di atas, menurut penulis, Sexy Killers memenuhi semua kriteria tersebut. Sexy Killers sangat menarik, tidak menyesatkan, apalagi clickbait atau sensasional.

Ketiga. Trending bertujuan untuk menyeimbangkan semua pertimbangan ini. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, Trending mempertimbangkan berbagai sinyal, termasuk (namun tidak terbatas pada):

  • Jumlah penayangan
  • Tingkat pertumbuhan penayangan
  • Sumber asal penayangan (termasuk di luar YouTube)
  • Usia video
Dari poin jumlah penayangan, jelas Sexy Killers memiliki jumlah penayangan jauh lebih besar dengan video yang sedang trending nomor 1 saat ini. Dari poin tingkat pertumbuhan penayangan, dalam waktu 3 hari 13,1 juta kali VS 3,6 juta kali, mana yang lebih besar pertumbuhan penayangannya? Dari poin sumber asal penayangan, film Sexy Killers seharusnya tidak ada masalah. Dari poin usia video, Sexy Killers berusia 3 hari, sementara usia video yang sedang trending adalah 3 hari juga.

Keempat. Daftar video yang sedang tren diperbarui sekitar setiap 15 menit. Saat pembaruan dilakukan, video mungkin akan berpindah ke atas, ke bawah, atau tetap berada di posisi yang sama dalam daftar. Secara logika, meskipun setiap 15 menit bisa saja daftar trending youtube berpindah ke atas atau ke bawah, seharusnya Sexy Killers juga tidak ada masalah dengan skema ini. Hanya saja Sexy Killers tidak masuk sama sekali ke daftar trending 1 sampai 50.

Jika dari semua poin yang telah kita bahas tadi, Sexy Killers seharusnya masuk Youtube Trending, maka mungkin satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah apakah ada pihak-pihak yang sengaja membayar atau memaksa Google atau Youtube agar tidak memasukkan film Sexy Killers itu dalam daftar trending Youtube Indonesia? Pada siapa seharusnya kita bertanya? "You Know Who" mengutip istilah yang digunakan oleh para penyihir di film Harry Potter untuk menyebut Voldemort, si pembunuh berdarah dingin. Jadi, silahkan bertanya pada "You Know Who". Jika anda belum tahu dia siapa, silahkan anda menonton terlebih dahulu film Sexy Killers, sebelum pihak-pihak yang kebakaran jenggot akibat film itu memaksa Youtube menghapus film itu dari Youtube.

Artikel ini hanya sekedar unek-unek dari penulis, tidak ada maksud untuk mendiskreditkan siapapun. Jika anda punya pendapat lain, silahkan beri komentar anda di kolom komentar di bawah.

Anda juga bisa membaca penjelasan dari Google mengenai bagaimana video bisa trending di Youtube melalui link ini https://support.google.com/youtube/answer/7239739?hl=id.

Asal Usul Kata Tuman


Akhir-akhir ini viral meme atau komik menggunakan kata "tuman". Kata "tuman" memang sedang menempati tempat yang spesial di antara kata-kata yang lain saat ini.

Namun tahukah kamu apa arti kata "tuman" sebenarnya? Mungkin dari beberapa kalian sudah mengetahuinya, tinggal kalian cari di google dengan memasukkan kata kunci "Arti Kata Tuman" atau "Arti Kata Tuman Menurut KBBI". Google akan segera menawarkan berbagai pilihan artikel website yang menjelaskan arti kata "tuman". Kalian tentu akan memilih arti kata tuman yang bersumber dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Daring. Tahu kan daring itu apa? Wait What? Belum tahu? Daring: Online. Daring singkatan dari Dalam Jaringan.

Baiklah, arti kata tuman menurut KBBI adalah menjadi biasa (suka, gemar, dsb) sesudah merasai senangnya, enaknya, dsb.

Arti Kata Tuman Menurut KBBI
Arti Kata Tuman Menurut KBBI
Sudah jelas bukan, bahwa kata tuman adalah kata adjektif yang berarti menjadi biasa sesudah merasakan senangnya. Atau dalam kalimat saya, kata tuman berarti kebiasaan karena sudah merasakan enaknya, atau sebuah kebiasaan yang terjadi karena keenakkan.


Betul, kata tuman memang bukan berasal dari Bahasa Indonesia, melainkan kata serapan yang berasal dari Bahasa Jawa. Lalu apa arti kata tuman dalam Bahasa Jawa?

Arti kata tuman dalam Bahasa Jawa kurang lebih sama dengan kata tuman setelah diserap dalam Bahasa Indonesia, yaitu suatu kebiasan yang berulang-ulang karena merasa enak, senang, dsb.

Ternyata, kata tuman tidak hanya ada dalam Bahasa Jawa, melainkan juga ada dalam Bahasa Sunda. Apa arti kata tuman dalam Bahasa Sunda?

Arti kata tuman dalam Bahasa Sunda adalah dibiasakan yang nantinya jadi jelek, keenakan (sesuatu yang bersifat jelek). Arti kata tuman dalam Bahasa Sunda pun tidak jauh beda dengan arti kata tuman dalam Bahasa Jawa maupun setelah diserap dalam Bahasa Indonesia.

Jadi, arti kata tuman secara umum adalah kebiasaan yang bersifat buruk. Arti ini adalah yang paling umum dan mudah dipahami oleh masyarakat dunia maya (netizen) sekarang.

Lalu mungkin kamu akan bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana sih penggunaan kata tuman dalam kalimat yang benar?

Mari kita lihat pada contoh berikut:
1. Anak itu tuman membolos
2. Anak itu tuman tidak menggunakan helm, setelah berhasil lepas dari razia polisi

Begitulah arti kata tuman dan contoh penggunaannya. Semoga bermanfaat.

Masih Merasa Kasihan sama Pengemis?

Mengemis adalah profesi sebagian kecil rakyat di negeri ini. Kenapa saya bilang profesi, ya jelas profesi dong orang penghasilan per bulan bisa lebih dari 15 Juta Rupiah. Anda berapa? Jadi pengemis nggak perlu modal loh. Modal tampang memelas aja sih. Eith, tunggu dulu, siapa bilang mengemis nggak modal? Modal kok, modalnya ya baju rombeng, ember, jaring ikan, dll.

Pengemis, hidupnya lebih makmur daripada tukang sapu. Buktinya para gepeng alias gelandangan dan pengemis di Bandung lebih suka jadi pengemis daripada jadi tukang sapu. Pantes banyak orang berbondong-bondong dari kampung dengan modal baju rombeng datang ke kota Jakarta.

Mengemis memang menjajikan. Buktinya sudah banyak pengemis yg terkena razia dinas sosial DKI Jakarta yg ketahuan bohongnya. Bohong apa saja? Ada nenek-nenek dan kakek-kakek yang kedapatan menyimpan uang ratusan juta rupiah, ada pengemis yang mengaku di kampung rumahnya bagus, ada pengemis yang di kampung serba kecukupan, pokoknya banyak dan semakin banyak.

Saya juga pernah melihat pengemis gadungan alias pembohong. Saya melihat di daerah Cideng, Jakarta Pusat, tepatnya di lampu merah Cideng yang deket Holland Bakery itu loh. Suatu ketika saya sedang dalam perjalanan pulang dari kampus. Di situ saya melihat seorang laki-laki yang meminta-minta pada setiap pengendara mobil maupun motor dengan jalan agak dipincang-pincang-in dan membawa tongkat sebagai tumpuan jalan, bajunya lusuh, wajahnya juga nampak dibuat lusuh. Sumpah aktingnya jago banget. Saya perhatiin aja itu orang. Saya justru nggak merasa kasihan pada orang itu, tapi malah ada sesuatu yang lucu dengan orang itu. Pertama, kakinya dibalut (baca: diperban) kain warna putih kecoklatan. Balutan itu sampai bener-bener kencang, sehingga terlihat ujung kakinya memerah, sepertinya pembuluh darah di bawah balutan itu tidak mengalir. Kedua, saya melihat dia setiap hari, setiap saya jalan pulang dari kampus selalu melihat dia di tempat itu, jadi seolah-olah sudah menjadi rutinitas saya bertemu dengan pengemis itu. Ketiga, suatu ketika saya pulang dari kampus lumayan malam, habis nonton soalnya, lewat jalan itu juga. Saya dari arah harmoni, eh di situ tiba-tiba macet gara-gara ada seorang pengendara mobil tiba-tiba meninggal mendadak karena serangan jantung sepertinya. Seperti yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia biasanya, kalau ada insiden seperti itu malah jadi tontonan. Waktu saya perhatiin ke kerumunan orang-orang, saya melihat pengemis itu, ternyata dia bisa jalan secara normal, nggak pincang lagi. Gara-gara pengemis itu saya jadi berhenti, padahal awalnya nggak mau berhenti. Saya perhatiin aja pengemis itu. Beberapa saat kemudia dia jalan dan mengambil motornya yang diparkir di deket situ, lalu dia naik motornya dan pergi meninggalkan kerumunan orang-orang menuju jalan ke arah Grogol. Saya pun juga langsung tancap gas, ngikutin dia, saya perhatiin aja dia dari belakang. Lalu saya berkata dalam hati, "busyet ini orang bener-bener profesinya ngemis".

Sampai saat ini saya selalu bertanya-tanya dalam hati saya setiap ketemu dengan pengemis. "Dimana rasa malumu?" "Mengapa harus mengambil jalan hidup seperti ini?"

Pengemis oh pengemis. Engkau rela menjadi sampah demi seonggok uang yang kau tumpuk di kampung halamanmu. Engkau rela hidup dalam topeng ketidakberdayaan demi mendapatkan belas kasihan orang lain.

Wahai sahabatku yang rajin berderma. Sedekah adalah kebaikan sesama manusia yang diajarkan oleh Tuhan. Tapi apakah kedermawananmu itu harus membuat budaya ngemis ini makin merajalela. Ini adalah budaya yang tidak baik. Jangan biarkan anak cucu kita menjadi generasi pengemis. Menurut saya jika kalian ingin sedekah, sedekahkan pada panti asuhan, ke anak-anak yang tidak mampu sekolah padahal memiliki keinginan yang kuat untuk sekolah, dll. Masih banyak cara di dunia ini untuk menyedekahkan harta sahabat. Masih mau ngasih duit ke Pengemis?

(Tapi harus diingat kawan: TIDAK SEMUA PENGEMIS ITU BOHONGAN, ADA JUGA YANG BENAR-BENAR PENGEMIS. Saran saya adalah: LIAT-LIAT DULU ORANGNYA SEBELUM MEMBERINYA SEDEKAH)